MAHASISWA TANPA BEGADANG ITU HARUS

Mahasiswa Tanpa Begadang Itu Harus

Oleh : Dato Braja Daud

 

Selama masa pandemi yang hampir dua tahun ini, pastinya kita semua sebagai mahasiswa menantikan untuk kuliah tatap muka atau offline. Ketika kuliah offline diadakan, banyak persiapan yang perlu dilakukan, seperti mencari indekos, menyiapkan berbagai perlengkapan indekos dan perkuliahan, serta menjaga kesehatan pastinya. Namun perkuliahan offline ini sangat berbeda dengan kuliah online, yang biasanya walaupun masih mengantuk tetap bisa mengikuti kuliah atau tidak perlu persiapan seperti mandi dan lainnya. Sehingga untuk kuliah offline ini sangat membutuhkan waktu dan tenaga yang lebih ketimbang kuliah online. Oleh karena itu,  kuliah offline ini kita harus bepergian ke kampus sesuai kelas dan sesuai waktu kuliah yang sudah ditentukan. Ketika ada kuliah pagi, saat itu pula kita harus bangun lebih pagi dan menyiapkan peralatan-peralatan yang dibutuhkan.

Pada perkuliahan tatap muka atau offline ini, cukup banyak hal yang saya dan teman- teman alami. Terutama dari segi tugas yang diberikan (individu ataupun kelompok) cukup banyak dan menguras otak. Berbeda pada saat daring/online, tugas yang diberikan bisa langsung kita kerjakan sembari mengikuti perkuliahan berikutnya (disini kita diajarkan agar bisa multitasking). Dan terkadang seorang mahasiswa akan begadang untuk menyelesaikan tugas yang menumpuk. Alasan begadang ini pun bukan berarti sengaja ditumpuk lalu dikerjakan dalam satu malam/SKS (sistem kebut semalam). Namun ini merupakan salah satu cara mahasiswa agar dapat membagi waktu dengan tugas-tugas yang sekiranya akan diberikan oleh dosen nantinya agar tidak semakin menggunung. Akan tetapi begadang ini tidak baik, sehingga mahasiswa perlu menghindari dan sebisa mungkin jangan sampai begadang.

Arti kata begadang dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah berjaga tidak tidur sampai larut malam. Pada umumnya tubuh manusia sudah diatur dengan jam biologis (ritme sirkadian) saat malam hari akan beristirahat dengan tidur dan saat siang hari akan beraktivitas. Kebiasaan begadang meskipun saat siang hari tetap tidur hingga 8 jam, dapat mengubah jam biologis kita. Apabila jam biologis berubah, akan lebih sulit untuk mengembalikan jam biologis ke kondisi normal seperti semula. Dengan demikian meskipun tubuh kita tidur 8 jam per hari, namun apabila kita tidak tidur pada malam hari tentu hal tersebut bisa mempengaruhi tubuh kita. Beberapa efek negatif begadang yaitu: 1) resiko penyakit tertentu: penyakit jantung, diabetes, stroke, tekanan darah tinggi; 2) penurunan sistem kekebalan tubuh; 3) obesitas; 4) menurunkan daya ingat; 5) mempercepat penuaan dini; 6) mengantuk di siang hari sehingga mengganggu aktivitas dan produktivitas sehari-hari; 7) stress dan depresi.

Selain itu juga, dikutip dari Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Berkala (JIKeMB), Dita Azkiya mengatakan bahwa begadang bisa menyebabkan penyakit seperti diabetes melitus, stroke, penyakit jantung, dan hipertensi. Selain penyakit juga ada dampak lain yang bisa terjadi, yaitu terjadinya kecelakaan karena mengantuk saat mengendarai, kesulitan dalam berkonsentrasi, dan kesehatan mental dapat terganggu. Namun, walaupun tahu akan dampaknya beberapa mahasiswa memutuskan untuk begadang termasuk saya untuk agar tetap fokus pada belajar, mengerjakan tugas, ataupun menyelesaikan masalah perkuliahan lainnya. Sehingga saya akan memberi tips untuk menghindari atau tidak begadang.

Berikut ini adalah cara mengatasi kebiasaan begadang :

  1. Niat untuk merubah kebiasaan begadang

Merubah kebiasan begadang dengan kesadaran diri akan kesehatan, mulai mengatur dan menahan diri agar mau untuk berubah dan tidak begadang lagi.

  1. Mengurangi kafein

Makanan dan minuman yang mengandung kafein yang bisa menyebabkan kesulitan tidur seperti kopi.

  1. Olahraga teratur

Olahraga yang teratur bisa membuat tubuh menjadi lebih bugar dan bisa meningkatkan kualitas tidur.

  1. Terpenting adalah Manajemen waktu

Manajemen waktu yang digunakan untuk belajar, mengerjakan tugas dicicil, mengatur waktu berorganisasi, dan kerja paruh waktu sebagai mahasiswa harus bisa mengaturnya dengan baik. 

  1. Mengontrol diri bermain handphone atau gadget

Tentunya agar terhindari dari begadang yaitu membatasi bermain gadget sampai lupa waktu. Sering kali ini juga kita tidak menyadarinya ketika bermain gadget sampai lupa waktu atau tidak sadar bahwa kita bermain gadget terlalu lama. Hal ini terkadang sering terjadi dan menjadi alasan begadang. Karena terlalu asik, sampai lupa waktu dan tidak menyadari banyak waktu yang terbuang sia-sia hanya karna bermain gadget.

Selain beberapa hal di atas, lingkungan juga manjadi pengaruh terhadap kebiasan begadang, harus benar-benar bisa memilih dan memilah lingkungan yang baik. Untuk mahasiswa yang terkadang memiliki tugas banyak dan kegiatan organisasi atau kepanitiaan yang padat serta kerja paruh waktu harus bisa mulai diatur manajemen waktunya dengan baik, agar begadang bukanlah menjadi kebiasaan buruk mahasiswa lagi.

Semua itu dimulai dari diri sendiri untuk bisa mengubah pola hidup kita menjadi lebih baik. Tubuh kita akan kita gunakan dalam jangka panjang, jika tidak bisa menjaga dan merawatnya dari sekarang, dalam beberapa tahun tubuh akan rusak dan mulai banyak terserang penyakit. Atur tubuh kita untuk masa depan kita juga. Ayo investasi untuk tubuh kita sendiri. Investasi untuk tubuh bisa kita mulai dengan memakan makanan sehat, pola tidur teratur, serta berolahraga. Semua dimulai dari diri sendiri untuk bisa mengubah hidup kita menjadi lebih baik. Ayo atur waktunya dan jangan sampai begadang, seorang mahasiswa tanpa begadang itu harus dong!

 

Dato Braja Daud, lahir di Muara Teweh pada 14 Januari 2002. Penulis merupakan mahasiswa jurusan manajemen angkatan 2020 di FEB UPR. Penulis dapat dihubungi melalui e-mail : brajadaud@gmail.com atau ig : brajadaud@gmail.com